Logo Jagobahasa

Home » blog

Ini Metode Belajar Spelling untuk Anak yang Tepat dan Manfaatnya!

Tips Belajar Spelling Bahasa Inggris untuk Anak

Dalam bahasa Indonesia, spelling berarti mengeja. Jadi, kaidah-kaidah terkait cara deskripsi bunyi-bunyi seperti kata hingga kalimat pada bentuk tulisan dan tanda baca, disebut spelling. Sebelum mengenal jauh tentang cara belajar spelling untuk anak, yuk simak dahulu hal-hal yang termasuk dalam spelling bahasa Inggris berikut :

  • Vowel
  • Consonant
  • i sebelum e
  • Silent Letters
  • Prefix
  • Suffix
  • Contraction
  • Compound words
  • Homonym
  • Synonym

Spelling merupakan salah satu materi bahasa Inggris yang jarang diajarkan. Padahal, materi tersebut punya peran penting dalam penulisan, termasuk bagaimana membentuk kalimat maupun paragraf yang tepat. Salah dalam penulisan membuat pengucapan tidak tepat.

Mulai umur berapa anak sebaiknya belajar spelling?

Anak-anak dapat belajar mengeja nama dan kosakata sederhana lainnya ketika usia 5-6 tahun. Beberapa anak juga mampu belajar mengeja di usia yang lebih dini.

Manfaat Spelling untuk anak

Belajar spelling dapat meningkatkan kemampuan kosakata anak, kemampuan membaca, menulis, dan kemampuan berkomunikasi. Spelling juga penting untuk tiga alasan:

  1. Komunikasi: Spelling adalah komponen penting dalam komunikasi.
  2. Literasi: Spelling dan kemampuan reading sangat berhubungan erat dan membantu mengembangkan literasi.
  3. Pekerjaan: Kualitas spelling mempunyai pengaruh langsung pada peluang pekerjaan.

Keterampilan komunikasi sangatlah penting bagi perkembangan anak dan mempengaruhi keberhasilan anak dalam berinteraksi. Komunikasi biasanya dimulai dengan bahasa tubuh sederhana, gesture dan vokalisasi.

Menurut sebuah studi, spelling, reading, writing, dan comprehension skills sangat berhubungan erat. Studi tersebut dilakukan oleh L.C. Ehri untuk Scientific Study of Reading telah menemukan bahwa instruksi spelling meningkatkan kemampuan membaca, karena membantu membentuk pengetahuan sistem alfabet yang digunakan pada reading.

Anak yang belajar spelling, termasuk strategi, peraturan, dan konsep membangun pengetahuan terkait ejaan dan kosakata akan memberi keuntungan di semua aspek pembelajaran dan di kehidupan sehari-hari, karena anak merasa percaya diri dengan pola huruf maupun kata.

Metode Belajar Spelling dengan Menyenangkan

Anak-anak selalu tertarik ketika belajar diiringi hiburan. Jadi, ketika belajar spelling terasa membosankan, ada sejumlah cara agar proses belajar terasa lebih unik, melalui beberapa metode berikut:

1. Match the Spelling

Metode ini dimulai dengan memberikan anak-anak sebuah kartu bergambar dan dua kartu spelling. Salah satunya mempunyai spelling yang salah. Mintalah mereka untuk mencocokkan gambar dengan spelling yang tepat dan ajak mereka mengeja dengan lantang.

2. Add a Letter

Mintalah anak memberikan kartu bertuliskan “A”, dan mintalah mereka menambahkan spelling juga dapat diajarkan pada anak-anak melalui phonetic, asosiasi kata dengan gambar, meniru, atau mengingat.

3. Spell and Eat

Metode belajar untuk anak-anak dengan meminta mereka duduk begitu saja tidak akan menyenangkan. Apa yang harus dilakukan orang tua untuk mengajarkan anak-anak spelling adalah dengan kegiatan lebih menghibur. Contohnya, siapkan sepotong roti atau makanan lainnya. Kemudian, minta anak mengeja sebuah kata, sebelum menggigit roti tersebut.

5 Aturan yang Harus Diperhatikan Sebelum Belajar Spelling

Beberapa kata dieja secara berbeda, karena adanya perbedaan versi antara American English dan British English. Terdapat lima aturan spelling sebagaimana berikut:

1. Prefiks

Prefiks adalah awalan, yaitu pengejaan untuk menggunakan aturan prefiks tidak mengganti ataupun mengubah kata dasar. Contohnya: dis + satisfied, in + sane, atau dis + obey.

2. Plurals

Plurals dalam hal ini yaitu kata benda reguler dengan menambahkan +s sebagai akhir kata. Contohnya: Bring – Brings, Tell – Tells, Smile – Smiles.

3. Doubling Consonant

Spelling double consonant dengan adanya penambahan -ed, -est, -er, -ing jika huruf akhirnya yaitu konsonan. Contohnya: Hopped (Hope + ed), Rubbed (Rub + ed), atau Traveler (Travel + er).

4. Verb Forms

Bentuk kata kerja lampau atau past tense memiliki penambahan -ed seperti talked, smiled, explained, received, dan sebagainya. Jika huruf akhirnya mempunyai akhiran -e, maka perlu ada penambahan -d.

5. Penambahan -us dan -ous

Akhiran -us biasanya diberikan untuk noun atau kata benda. Sementara akhiran -ous digunakan pada kata sifat. Contoh -us pada noun yaitu focus, genius, dan virus. Sementara contoh kata sifat dengan -ous adalah humorous, religious, generous.

Itulah penjelasan mengenai “Pentingnya belajar spelling untuk Anak” beserta metode dan manfaat yang perlu Anda ketahui. Semoga bermanfaat!

Buat Anda yang masih bingung berkaitan dengan cara mengajarkan bahasa Inggris pada Anak, tidak perlu risau karena di Jagobahasa ada program khusus anak-anak pre school (3-5 tahun) English Whizz Kids dan program English for Kids untuk anak usia 6-12 tahun.

Diajarkan langsung oleh para tutor profesional, membuat proses belajar berjalan dengan interaktif dan efektif untuk si kecil. Tunggu apa lagi? Yuk daftarkan putra-putri Anda sekarang juga di Jagobahasa!

Daftar Newsletter

Share:

Tinggalkan Balasan

Logo Jagobahasa Inspira

Kantor Pusat

Jl. Langkat No.99, Pelem, Kec. Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur 64213.

Individual Program

Elementary School

Pre Teens

© 2024 Jagobahasa. All Rights Reserved PT Kreasi Media Solusindo