Tes IELTS menguji 4 kemampuan bahasa Inggris, yaitu listening, reading, writing, dan speaking. Writing section IELTS menjadi bagian paling sulit daripada bagian yang lain. Sebab Kemampuan menulismu di tes IELTS akan dinilai selama sesi writing.
Pada sesi writing, kamu akan diminta untuk mengerjakan dua task yang terdiri dari mendeskripsikan bagan atau diagram dan membuat essay. Jika tidak berlatih secara konsisten, pasti akan kesulitan mengerjakannya.
Kali ini Jagobahasa akan membahas penyebab kegagalan di sesi writing IELTS. Selain itu, ada tips mengerjakan tes writing IELTS agar kamu bisa melewati sesi ini. Yuk simak!
Penyebab Gagal di Writing Section IELTS
Berikut ini kesalahan fatal di writing section yang dilakukan oleh peserta tes IELTS:
1. Tidak memperhatikan jumlah kata
Dalam sesi writing IELTS, kamu harus menyelesaikan 2 task. Apa aja sih task-nya?
Nah, 2 task terdiri dari: task 1 dengan penulisan paling sedikit 150 kata, sedangkan untuk task 2 adalah 250 kata dan task ini akan mewajibkanmu membuat tulisan dengan jumlah kata tersebut.
Jika kata dalam tulisanmu kurang dari jumlah minimal, kamu akan mendapatkan pengurangan skor. Hal yang sama juga berlaku apabila kamu menggunakan terlalu banyak kata. Ingatlah bahwa kualitas tulisan kamulah yang dinilai bukan kuantitasnya.
2. Banyak kesalahan kecil
Kesalahan-kesalahan kecil, seperti kesalahan penggunaan huruf kapital, tanda baca, artikel, dan sebagainya tidak akan menjadi masalah besar selama penguji masih mengerti isi tulisan kamu. Namun, jika kamu terus-terusan membuat kesalahan ini, siap-siap saja untuk mengucapkan selamat tinggal pada skor tinggi.
3. Tulisan tidak terstruktur
Jangan harap deh kamu akan mendapat skor tinggi jika isi tulisanmu sangat bagus tetapi tidak terstruktur. Tulisan yang bagus harus memiliki susunan yang jelas dan logis.
Adapun struktur tulisan IELTS pada umumnya dimulai dari paragraf pembuka, diikuti oleh paragraf-paragraf isi, dan diakhiri oleh paragraf penutup. Jangan pernah menggunakan bullet atau numbering pada tulisanmu. Ide-ide harus dituangkan ke dalam paragraf.
4. Menyalin kata-kata soal
Bukanlah ide yang bagus untuk menyalin kalimat yang tercantum di dalam soal ke dalam tulisan kamu. Penguji sudah pasti akan mengurangi skor jika kamu melakukan ini.
Untuk mengatasi hal ini, kamu bisa melakukan parafrase, yakni mengungkapkan ulang kalimat dalam soal dengan kata-kata kamu sendiri.
5. Mengulang kata dan struktur kalimat yang sama berulang kali
Salah satu kriteria yang dinilai oleh penguji dalam writing section adalah kemampuan leksikal bahasa Inggrismu.
Dengan kata lain, mereka ingin melihat seberapa luas pengetahuanmu tentang kosakata dan pembentukan kalimat. Untuk itu, penggunaan kata dan pola kalimat yang sama berkali-kali dalam tulisan berpengaruh negatif terhadap skormu.
6. Tidak memerhatikan gaya tulisan
Secara umum, gaya tulisan yang harus digunakan pada writing section IELTS adalah gaya formal. Gaya informal digunakan hanya pada task 1 IELTS General Training berupa menulis surat untuk teman, kerabat, atau orang yang sudah akrab.
Apabila kamu menggunakan gaya tulisan informal pada tulisan formal atau sebaliknya, bisa dipastikan kamu akan gagal mendapat skor impian.
7. Jawaban di luar topik
Bayangkan kamu sudah menulis dengan grammar dan struktur yang sempurna. Sayangnya, apa yang kamu tulis tidak relevan dengan apa yang ditanyakan.
Tentu saja pada situasi ini penguji tidak akan ragu untuk memberimu skor rendah.
Cara Agar Mendapatkan Skor Tertinggi
Skor IELTS yang bagus berkisar antara 6 dan 9. Lalu, bagaimana cara agar mendapat skor tinggi di writing section IELTS? Berikut adalah beberapa tip yang bisa diikuti:
1. Manfaatkan waktu dengan bijak
Kamu hanya akan diberi 60 menit untuk membuat dua tulisan. Mengalokasikan waktu untuk masing-masing tulisan sangat disarankan.
Karena task 2 memberikan bobot nilai yang lebih besar, kamu sebaiknya mengerjakan task 2 terlebih dahulu kemudian task 1. Idealnya, dengan durasi selama 40 menit digunakan untuk mengerjakan task 2 dan 20 menit untuk pengerjaan task 1.
2. Baca instruksi dengan saksama
Pastikan kamu sudah paham betul maksud dari soal dan instruksinya sebelum mulai menulis. Jangan sampai kamu gagal paham dan memberikan tulisan yang tidak ada kaitannya dengan instruksi.
3. Susun ide
Setelah kamu memahami instruksinya, sebaiknya kamu langsung menulis outline singkat yang berisi susunan ide-ide utama yang ingin kamu tulis. Penyusunan ide-ide utama ini akan membantumu ketika kamu mengembangkan paragraf.
Alhasil, kamu juga bisa menghemat waktu karena sudah tahu hal apa saja yang ingin dicantumkan dalam tulisanmu.
4. Perhatikan grammar dan struktur tulisan
Mungkin kamu sudah bosan mendengar ini, tetapi grammar memanglah hal yang sangat penting dalam writing section IELTS. Kesalahan grammar kecil saja bisa berakibat fatal.
Selain itu, koherensi dan kohesi adalah aspek lainnya yang diperhatikan oleh penguji. Mereka akan menilai seberapa jelas dan logis kamu menghubungkan antar ide, kalimat, dan paragraf. Kejelasan susunan dan struktur tulisan juga akan diperiksa dengan teliti dan memengaruhi skor kamu.
5. Periksa ulang
Setelah selesai menulis, baca dan periksa ulang tulisanmu. Pastikan ide-ide kamu tersampaikan dengan baik dan jelas. Pastikan juga tidak ada kesalahan grammar, ejaan, penggunaan huruf kapital, dan tanda baca pada tulisanmu. Jangan lupa juga cek apakah tulisanmu memiliki jumlah kata sesuai yang diminta.
6. Berlatih
Memang terdengar klise, tetapi practice makes perfect indeed. Dengan berlatih, kamu akan terbiasa dengan sesi writing IELTS sehingga kamu sudah tahu apa yang harus kamu lakukan ketika tesnya berlangsung. Tes writing IELTS terdengar susah dan menakutkan.
Namun, mengetahui hal-hal yang harus dihindari dan dilakukan dalam tes ini bisa membantumu lebih siap dalam menghadapi tesnya.
Atau Kamu juga bisa selangkah lebih dekat untuk mendapat skor tinggi. Persiapkan tes IELTS mulai dari sekarang dengan IELTS Preparation dari Jago Bahasa!