Linking Verb: Pengertian, Macam, dan Contoh Penggunaan

Linking verb membantu kamu membentuk kalimat yang jelas dan memiliki struktur yang tepat. Hal ini menjadikannya penting buat dipelajari. Simak penjelasan berikut mengenai apa itu linking verb dan macam-macamnya yang bisa diungkapkan dalam kalimat.

Apa yang Dimaksud dengan Linking Verb?

Linking verb adalah kata kerja penghubung yang merupakan komponen penting dalam kalimat yang membantu menghubungkan subjek dengan informasi tambahan atau deskripsi. Tujuannya adalah buat menunjukkan hubungan antara subjek dengan objek dalam kalimat.

Linking verb memiliki peran memberikan informasi tambahan tentang subjek, seperti keadaan, sifat, atau identitas. Ini membantu buat memahami lebih lanjut tentang subjek kalimat.Karena linking verb tidak menjelaskan makna aksi seperti kata kerja biasa, tapi juga fokus pada hubungan kata maupun keadaan suatu hal.

Kamu juga akan sering menemui linking verb pada kalimat yang membahas perasaan atau kondisi emosional seseorang. Penggunaannya kerap ditemukan dalam topik pembicaraan sehari-hari, baik dalam situasi formal maupun nonformal. Pentingnya mempelajari linking verb adalah sebagai berikut:

1. Menyampaikan informasi yang tepat

Penggunaan linking verb membantu kamu menyampaikan informasi tentang subjek dalam kalimat menjadi lebih tepat dan akurat. Dengan menggabungkan subjek dan kata sifat atau kata benda yang menggambarkan keadaan maupun karakteristik subjek tersebut.

2. Membentuk kalimat yang benar

Pentingnya buat membentuk kalimat yang benar dari segi tata bahasa menjadikan komunikasi lebih tepat sasaran sekaligus menghindari multitafsir. Memahami bagaimana penggunaan linking verb membantumu membentuk kalimat yang sesuai dengan aturan tata bahasa.

3. Menghindari kesalahpahaman

Penggunaan linking verb sangat membantu komunikasi menjadi lebih efektif, karena menghindarkan kamu dan lawan bicara dari kesalahpahaman. Secara otomatis kamu akan menghindari ambiguitas setelah mempelajari bagaimana penggunaan kata kerja penghubung yang tepat.

4. Membangun keterampilan menulis

Memiliki pemahaman yang baik mengenai penggunaan linking verb yang tepat kamu akan terbantu meningkatkan keterampilan menulis. Ini bisa dilihat dari bagaimana kamu mampu memilih penggunaan kata kerja penghubung yang benar, menyusun paragraf atau esai yang runtut dan mudah dipahami.

Kamu bisa mengantongi banyak keuntungan hanya dengan memahami penggunaan linking verb secara tepat. Selain berfungsi dalam komunikasi sehari-hari, penggunaan linking verb dalam kalimat juga bisa diaplikasikan dalam karya ilmiah.

Macam-macam Linking Verb

Sebagai kata kerja penghubung, linking verb memiliki peranan yang berbeda tergantung pada konteks pembicaraan yang digunakan. Kamu perlu mengenal bermacam linking verb buat menghindari kesalahpahaman saat berkomunikasi, sebagai berikut:

1. To be

Linking verb yang paling umum adalah to be yang meliputi kata am, is, are, was, were, be, being, dan been. Kata kerja to be digunakan buat memberikan petunjuk sebuah identitas atau keadaan subjek.

2. To become

Linking verb to become seringkali digunakan saat menghubungkan subjek dengan kata sifat atau kata benda yang menggambarkan perubahan yang sedang terjadi. Seperti, perubahan fisik, pemikiran, sikap, atau status. Kata yang digunakan yaitu, become, becomes, becoming, became, dan become.

3. To seem

Linking verb to seem merupakan jenis kata kerja penghubung yang digunakan buat menyatakan kesan atau penilaian terhadap subjek dalam suatu kalimat. Kamu bisa menggunakan kata kerja seem, seems, seeming, dan seemed buat membantu menyampaikan pandangan yang dapat diinterpretasikan oleh pembaca atau pendengar.

4. To feel

Kata kerja penghubung to feel digunakan menyatakan perasaan atau kondisi emosional subjek dalam suatu kalimat. Kata kerja yang bisa digunakan, seperti feel, feels, feeling, dan felt berperan menghubungkan subjek dengan kata sifat atau kata benda yang menggambarkan perasaan yang sedang dialami.

5. To look

Kata kerja penghubung to look merupakan salah satu linking verb yang digunakan buat menyatakan penampilan atau kesan visual suatu subjek dalam suatu konteks. Kamu bisa menggunakan look, looks, looking, dan looked buat menunjukkan bagaimana suatu objek atau situasi terlihat di mata pembicara.

6. To taste

Kata kerja penghubung to taste digunakan buat menyatakan sensasi rasa yang dirasakan subjek. Pada konteks ini tidak hanya merujuk pada proses mencicipi makanan atau minuman, tapi juga menggambarkan bagaimana subjek merasakan atau menilai sesuatu. Kamu bisa menggunakan kata, seperti taste, tastes, tasting, dan tasted.

7. To sound

Linking verb to sound merupakan jenis kata kerja penghubung yang digunakan buat menyatakan kesan atau karakteristik suara dan bunyi yang berkaitan dengan subjek dalam kalimat. Kamu bisa mengaitkan kata kerja sound, sounds, sounding, dan sounded dengan informasi tentang bagaimana sesuatu terdengar.

8. To remain

Kata kerja penghubung to remain digunakan buat menyatakan keadaan yang tetap atau sisa dari sesuatu. Dalam konteks ini linking verb fokus pada berubah atau tidaknya suatu kondisi atau keberadaan sesuatu dari waktu ke waktu. Kata yang bisa kamu gunakan, yaitu remain, remains, remaining, dan remained.

Macam-macam linking verb di atas bisa kamu gunakan sesuai tujuan informasi ingin disampaikan. Kamu akan lebih terbantu menggambarkan hubungan antara subjek dengan kata benda atau kata sifat dalam sebuah kalimat.

Contoh Kalimat yang Menggunakan Linking Verb

Buat membantu kamu memahami penggunaan linking verb secara tepat sesuai konteks komunikasi, kamu bisa mempelajari contoh penggunaan kata kerja penghubung sebagai berikut:

1. To be

  • The door is open (pintu terbuka).
  • The movie is interesting (film itu menarik).
  • The flowers are in the vase (bunga-bunga berada di dalam vas).
  • The students are listening to the teacher (siswa-siswa sedang mendengarkan guru).The car is parked in the driveway (mobil parkir di dalam garasi).

2. To become

  • The vacant lot became a bustling marketplace after the city’s development (tanah kosong itu menjadi pasar ramai setelah pembangunan kota).
  • The weather became colder as winter approached (cuaca jadi lebih dingin saat musim dingin mendekat).
  • The caterpillar will become a butterfly in a few weeks (ulat bulu akan menjadi kupu-kupu dalam beberapa minggu).
  • His goal is to becoming a renowned scientist in the field of astronomy (tujuannya adalah menjadi seorang ilmuwan terkenal di bidang astronomi).
  • As temperatures drop, water becomes ice (saat suhu turun, air menjadi es).

3. To seem

  • The weather seems nice today (cuaca tampak bagus hari ini).
  • It seems like there’s a mistake in the report (sepertinya ada kesalahan di laporan tersebut).
  • She seemed exhausted after a long day at work (dia tampak lelah setelah seharian bekerja).
  • The goals of the project seem achievable (tujuan proyek ini terlihat dapat dicapai).
  • The movie seemed interesting (film itu tampak menarik).

4. To feel

  • She feels happy when she’s with her friends (dia merasa bahagia saat bersama teman-temannya).
  • The children feel scared during thunderstorms (anak-anak merasa takut saat badai petir).
  • I felt happy after receiving the good news (aku merasa bahagia setelah mendengar berita baik).
  • After the storm passed, the air felt fresh and clean (setelah badai berlalu, udara terasa segar dan bersih).
  • The music feels soothing after a long day (musik ini terasa menenangkan setelah seharian).

5. To look

  • She looks at the beautiful sunset every evening (dia melihat matahari terbenam yang indah setiap sore).
  • He looked carefully at the map before starting the journey (dia melihat peta dengan teliti sebelum memulai perjalanan).
  • I always look for inspiration when I feel stuck in my work (aku selalu mencari inspirasi ketika merasa terjebak dalam pekerjaan).
  • The young artist is looking to improve her painting skills (seniman muda itu berusaha meningkatkan keterampilan lukisannya).
  • She looks stunning in that elegant dress (dia terlihat sangat menawan menggunakan gaun elegan itu).

6. To taste

  • The fresh fruits taste better than the canned ones (buah-buahan segar rasanya lebih baik daripada yang kalengan).
  • She always tastes the coffee before adding any sugar (dia selalu mencicipi kopi sebelum menambahkan gula).
  • The soup tastes too salty, i think I added too much salt (sup ini rasanya terlalu asin, kurasa aku menambahkan terlalu banyak garam).
  • The chef is tasting the sauce to ensure the right balance of flavors (koki sedang mencicipi saus buat memastikan keseimbangan rasa yang tepat).
  • The dessert tasted too sweet for my liking (hidangan penutup itu rasanya terlalu manis menurut seleraku).

7. To sound

  • The teacher’s voice sounds enthusiastic (suara guru terdengar antusias).
  • The music sounds beautiful in the background (musik terdengar indah di latar belakang).
  • The door sounds creaky when I opened it (pintu terdengar berderit ketika aku membukanya)
  • The alarm sounded suddenly, causing a moment of panic (alarm berbunyi tiba-tiba, menyebabkan momen kepanikan).
  • The music is sounding melodious (musik itu terdengar merdu).

8. To remain

  • Only a few seats remain available for the upcoming concert (hanya beberapa kursi yang tersisa buat konser yang akan datang).
  • Despite the challenges, their determination remains strong (meskipun ada tantangan, tekad mereka tetap kuat).
  • The forest fire remained a threat despite the firefighters’ efforts (kebakaran hutan tetap menjadi ancaman meskipun ada upaya pemadam kebakaran).
  • Most of the students have left, but a few remain in the library (sebagian besar siswa telah pulang, tetapi beberapa tetap berada di perpustakaan).
  • The mystery remains unsolved, perplexing investigators (misteri tetap belum terpecahkan, membingungkan penyelidik).

Contoh tersebut bisa membantu kamu bagaimana cara yang tepat mengungkapkan kalimat menggunakan linking verb. Pelajari tips dan trik cepat menguasai susunan kalimat yang tepat yang bisa bantu kamu jadi lebih percaya diri berbahasa Inggris bersama Jagobahasa.

Share:

Tinggalkan Balasan

© 2024 Jagobahasa. All Rights Reserved PT Kreasi Media Solusindo

Fasilitas

  • Gratis placement test
  • Private Class Concept (1 orang)
  • Bisa request teacher
  • Bisa request jam belajar
  • Kelas intensif Senin-Jumat
  • Durasi kelas 60 menit/pertemuan
  • Weekly examination
  • Gratis 60+ video pembelajaran akses selamanya
  • Scoring intensive
  • Silabus dan modul pembelajaran
  • Sertifikat English Fluency
  • Teacher berpengalaman
  • Gratis kelas alumni seumur hidup
  • Kuis dan grup diskusi Telegram 24 jam nonstop